Ekonomi Sirkular
Indonesia tengah ke arah implikasi circular economy atau ekonomi sirkular. Pemerintah sekarang tengah menggerakkan daur lagi sampah plastik berkepanjangan serta penyediaan barang ramah lingkungan.
Tehnologi RDF sangat mungkin pengendalian sampah lewat proses homogenizers jadi ukuran/butiran kecil (pellet). Bahan ini selanjutnya dapat dipakai untuk energi baru terbarukan atau EBT serta gantikan batu bara.
Luhut mengatakan, program itu telah terwujud di Cilacap, Jawa Tengah. Pemerintah membidik penyediaan program sama di 10 kota lain dengan volume sampah di bawah 200 ton /hari.
Besarnya jumlah sampah tidak terlepas dari masih rendahnya ide warga mendaur lagi. Tubuh Pusat Statistik (BPS) menulis cuman 1,2% rumah tangga yang mendaur lagi sampahnya. Seperti dapat nampak dalam Databoks berikut ini:
Oleh karenanya, Luhut mengatakan program pendaur ulangan sampah jadi EBT cuman dapat terwujud dengan kerjasama pemerintah serta swasta.
Nurdiana mengatakan, sampai 2019 perusahaannya sudah menghisap 12.487 ton sampah non-organik. Unilever juga kerja sama juga dengan Google untuk mengikuti pelaku bisnis bank sampah daftarkan diri di basis Google My Business. Hingga, tempat bank sampah itu gampang dicari lewat Google Maps atau mesin perayap Google.
Selanjutnya, Unilever juga mempersiapkan stratgi less plastic, better plastic, serta no plastic. Disamping itu, berusaha menggunakan paket daur lagi. Contohnya, kecap Bango memakai paket dari botol daur lagi PET.
“Taktik no plastic dengan mengeluarkan pilot refill station.”